Laman

Sabtu, 29 Januari 2011

PENGENALAN PASKIBRA KOTAMADYA BANDUNG

PENDAHULUAN


Apa yang dimaksud dengan organisasi ?
Organisasi adalah wadah berkumpulnya orang-orang yang melaksanakan proses kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Paskibra Kotamadya Bandung adalah salah satu bentuk organisasi yang memiliki tujuan, misi yang diemban, maksud dan tugas pokok.

LATAR BELAKANG

Yang menjadi latar belakang didirikannya  Paskibra Kotamdaya Bandung adalah keinginan untuk menyebarluaskan sikap seorang “Pandu Ibu Pertiwi yang ber-Pancasila” Paskibraka dikalangan Sekolah menengah di Kotamdya Bandung.
Keinginan Itu muncul setelah terpilihnya salah satu seorang putra Kotamadya Bandung yang bernama Dedy Dharmawan (putra Pak Dana Setia), siswa asal SMA Negeri 5 Bandung sebagai utusan Jawa Barat ke Paskibraka tingkat Nasional pada tahun 1982.

LANDASAN YURIDIS

Paskibra Kotamadya Bandung didirikan pada tahun 1984 oleh Kepala Kandepdikbud Kotamadya Bandung yang pada saat itu dijabat oleh Bapak Drs. Dana Setia.
Surat keputusan yang melandasi berdirinya Paskibra Kotamadya Bandung adalah:
  • Surat Keputusan No. 0615/II.02.11/E.1.84
  • Surat Keputusan No. 0616/II.02.11/E.1.84
  • Surat Keputusan No. 0755/II.02.11/E.1.84,
tanggal 5 Juli 1984

PERKEMBANGAN SELANJUTNYA

Pada  Tahun 1984 Kepala Kandepdikbud Kotamadya Bandung menugaskan Kang Dedy Dharmawan beserta tim dalam Eka Purna Paskibraka untuk membentuk Paskibra Sekolah, diawali SMA Negeri 8 dengan nama angkatan PIONER, diikuti oleh SMA Negeri 5 dengan nama angkatan MIYOTO beberapa bulan kemudian.
Pada tanggal 16 Agustus 1984 dilaksanakan pengukuhan anggota Paskibra Kotamadya Bandung yang pertama kali, bertempat di Balaikota Bandung.
Paskibra Kotamadya Bandung dalam perkembangannya selanjutnya sangat pesat sekali, hal ini dapat dilihat dari bertambahnya jumlah sekolah yang bergabung dengan Paskibra Kotamadya Bandung, yaitu:
Tahun 1985 bertambah 2 sekolah yang bergabung yaitu SMA Negeri 1 Bandung dan SMA Negeri 2 Bandung.
Tahun 1986 menjadi 11  SMA
Tahun 1987 menjadi 13  SMA
Tahun 1988 menjadi 30   SMA
Tahun 1989 menjadi 33  SMA
Tahun 1990 menjadi       SMA
Tahun 1991 menjadi       SMA
Tahun 1992 menjadi       SMA
Tahun 1993 menjadi  58 SMA
Tahun 1994 menjadi  61 SMA
Tahun 1995 menjadi 65  SMA
 

TUJUAN

Berdasarkan Anggaran Dasar Paskibra Kotamadya Bandung Pasal 5 AD, Paskibra Kotamadya Bandung bertujuan:
  1. Menghimpun dan membina para anggota agar menjadi warga negara Indonesia yang ber-Pancasila, setia dan patuh pada negara kesatuan Republik Indonesia dan menjadi Pandu Ibu Pertiwi.
  2. Mengamalkan dan mengamankan Pancasila dan UUD 1945.
  3. Membina watak, memelihara dan meningkatkan rasa persaudaraan dan kekeluargaan, persatuan dan kesatuan mewujudkan kerjasama yang bulat dan jiwa pengabdian kepada bangsa dan negara, memupuk rasa tanggung jawab dan daya cipta yang dinamis serta kesadaran nasional di kalangan para anggota keluarga, sekolah dan masyarakat.
  4. Membentuk manusia Indonesia yang mempunyai 3 kualitas pokok:
  • Memiliki Ketahanan kejiwaan/mental (tangguh)
  • Memiliki cukup pengetahuan dan kemahiaran teknis untuk dapat melaksanakan pekerjaannya (tanggap)
    • Memiliki daya tahan fisik/ jasmani (trengginas)

MAKSUD

Berdasarkan Pasal 4 Anggaran Dasar PKB.
Paskibra Kotamdya Bandung didirikan dengan maksud memberikan wadah pembinaan generasi muda Kotamadya Bandung untuk berkomunikas, berkonsultasi dan koordinasi dalam menampung dan menyalurkan aspirasi anggota Paskibra Satuan, dimana Paskibra Kotamdya Bandung memiliki potensi dalam menunjang tercapainya tujuan Pendidikan Nasional.

TUGAS POKOK

Berdasarkan Pasal 21 Anggaran Dasar PKB.
  1. Melaksanakan Tata Upacara Bendera di lingkungan sekolah, Kotamadya, Propinsi maupun Nasional.
  2. Membantu pemilihan calon anggota-anggota Paskibra Kotamadya Bandung dan Calon Paskibraka di lingkungan Kandepdikbud Kotamadya Bandung.
  3. Memasyarakatkan dan menyebarluaskan tata cara perlakuan yang baik dan benar terhadap sang Merah Putih.
  4. Membantu membina generasi muda diseluruh strata masyarakat.

KEGIATAN-KEGIATAN

Berdasarkan Pasal 25 Anggaran Dasar PKB.
  1. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon Anggota Paskibra Kotamadya Bandung.
  2. Kegiatan Pembinaan dan Latihan yang terdiri dari Latihan Paskibra Satuan (Latsat), Latihan Gabungan (Latgab), dan lain-lain, yang diatur dalam Peraturan Organisasi.
  3. Kegiatan Rekreatif dan Variatif yang diatur dalam Peraturan Organisasi .
TEORI DAN APLIKASI SIKAP PASKIBRA

PENGERTIAN
Sikap adalah tingkah laku, perbuatan, keadaan seseorang dalam suatu keadaan atau kondisi tertentu/ suasana.
Sikap adalah kecenderungan seseorang untuk bertingkah laku.
SIKAP = KEJIWAAN PASKIBRA
Kebanyakan sikap sering diartikan sebagai adat istiadat, tata krama tetapi sering juga bertentangan dengan adat istiadat dan tata krama tersebut.
Sikap di PASKIBRA lebih mengutamakan atau menonjolkan sikap fleksibel atau fleksibelitas atau segi estetika lain, jadi estetika dan keindahanlah yang menjadi memegang peranan penting.
TUJUAN
  1. sebagai tuntutan hidup sehari-hari dan kehidupan di PASKIBRA.
  2. Tuntutan etika kita sebagai orang timur.
  3. Kemampuan tampil dengan penuh kepribadian.
  4. Meningkatkan kerja sama.
  5. Memupuk rasa tanggung jawab dan daya cipta yang dinamis.
  6. Membina watak dan karakter.
  7. Menunjukan sikap lahir dari kepemimpinan.
  8. Melatih untuk bertindak tegas.
  9. Memperlihatkan watak dan karakter lain tapi sebenarnya biasa-biasa saja.
  10. Memiliki daya tahan fisik.
  11. Memiliki modal dasar kepribadian.
WUJUD SIKAP
  1. Sikap lahir berupa penampilan dan sikap tubuh
Rambut rapi bersih, pakaian rapi bersih, sepatu bersih, perhiasan sederhana, bermake-up tipis (tidak menor), tidak merokok, murah senyum, menghargai suasana, badan tegap, tangkas, teliti, dan sigap.
  1. Sikap bathin berupa sikap rohaniah
Ketenangan, keyakinan, keberanian, kesopanan, kesantunan, keterbukaan, kebaikan, ketaatan, ke-KAMI-an dan Ke-KITA-an.
TIGA SIKAP POKOK PASKIBRA
Yang menjadi tiga sikap pokok paskibra adalah :
  1. Jiwa Patriotisme (Ing Ngarso Sing Tulodo)
Didepan sebagai teladan
u Berbudi pekerti luhur
u Membela negara bila terancam
u Memberikan peringatan penghormatan kepada bendera
u Mempertahankan argumentasi kenegaraan
  1. Jiwa Nasionalisme ( Ing Madya Mangun Karso)
Ditengah sebagai pemberi semangat- pembangun
u Menghargai kebudayaan Nasional, Kebudayaan daerah, kesenian tradisional.
u Menyeleksi kebudayaan asing, tidak asal ikut-ikutan saja.
u Menghormati peraturan pemerintah.
u Mengetahui renana-rencana pemerintah.
u Mendukung program pemerintah.
u Melihat sesuatu dari segi baiknya, jangan memandang dari segi negatifnya (jangan negative thinking = berprasangka buruk)
  1. Jiwa Melithanisme (Tut Wuri Handayani)
Dibelakang sebagai pendorong-pelaksana
u Membuat karya-karya sebatas kemapuan kita
u Kesamaan yang ditonjolkan
u Kekompakan yang diperlijhatkan
u Keindahan yang ditampilkan secara bersama-sama
u Dedikasi yang tinggi (pengorbanan) terhadap organisasi
u Loyalitas (kesetiaan) terhadap organisasi
Ketiga sikap diatas sangat berhubungan langsung dengan tujuan pokok PASKIBra yang menonjolkan kepemimpinan.
TIGA SIKAP POKOK DALAM PASKIBRA
Yang menjadi tiga sikap top dalam paskibra adalah :
  • Sikap duduk
  • Sikap berdiri
  • Sikap berjalan
Ketiga sikap ini merupakan pencerminan sikap siswa yang diterapkan dalam organisasi PASKIBRA.
INGAT !!!
  1. SIKAPMU HARUS DIWUJUDKAN DALAM KEGIATAN NYATA
  2. SIKAPMU TUNJUKAN PADA LINGKUNGANMU BUKAN HANYA PADA PELATIH
  3. FLEKSIBEL BUKAN SENJATA UNTUK TIDAK BERSIKAP PASKIBRA
  4. BEDAKAN OLEHMU FLEKSIBEL DENGAN ADAPTASI
  5. SIKAPMU ADALAH PASKIBRA BUKAN SISWA BIASA
  6. BERSIKAP HIDUP YANG WAJAR, TIDAK BERLEBIHAN
  7. SIKAPMU DI PASKIBRA MERUPAKAN SIKAP UMUM BUKAN REKAAN ORGANISASI


ATURAN- ATURAN DI PASKIBRA
Pada dasarnya aturan-aturan  sikap di paskibra adalah aturan yang berlaku bagi siswa, sebab Paskibra adalah bagian siswa. Sehingga apa yang menjadi aturan bagi siswa adalah aturan bagi Paskibra. Selain aturan yang berlaku bagi siswa tersebut, adapula aturan yang berlaku bagi Paskibra.
Aturan-aturan itu antara lain :


Aturan Apel
  • · Dibariskan, prisipnya kesejajaran menurut tingkatannya (Pelatih,Rimata, Rakanta dan Bimanda).
  • Pasukan dalam kedaan istirahat ditempat. Pimpas berada didepan pasukan , menghadap ke pengambil apel, jaraknya antara 2 langkah sampai dengan 4 langkah.
Pengambil apel berada disebelah kanan depan pasukan
  • Pengambil apel menempati tempat yang telah ditentukan sesuaikan dengan kondisi lapangan, berlari atau berjalan, ketika pengambil apel menuju tempat yang telah ditentukan, Pimpinan pasukan menyiapkan pasukannya.
  • Pengambil apel langsung mengambil posisi sikap sempurna menghadap ke pasukan.
  • Aba-aba dari pengambil apel bahwa apel akan segera dimulai:
Apel…. (pagi/ siang/ sore/ pulang) mulai, pimpinan pasukan laporan !
  • Setelah ada aba-aba tersebut, Pimpas yang paling kanan memberikan penghomatan kepada Pengambil Apel.
  • Setelah aba-aba Tegak… Gerak, langsung masing-masing Pimpas memberikan laporan.
Sesuaikan dengan kondisi, lapangan, berlari atau berjalan.
u Buat satu shaf
u Pelapor paling kanan beri aba-aba : LURUSKAN !
Jarak antara pelapor dapat setengah atau satu lengan, sesuaikan dengan jumlah pelapor, setelah lurus katakan lurus !
u Pimpas melaporkan keadaan pasukannya, berurut dari yang paling kanan :
Pelapor pertama memberikan lapran dengan diawali kata “lapor”, pelapor selanjutnya tidak perlu.
Lapor, …. (Pelatih/ Rimata/ Rakanta/ Bimanda) jumlah … orang lengkap, siap apel…. (pagi/ siang/ sore/ pulang).
Pelapor terakhir setelah memberikan laporannya,  memberikan aba-aba,” laporan selesai”.
u Jawaban Pengambil Apel :
“ Laporan diterima, masing-masing pemimpin pasukan dapat kembali ke kanan pasukan.”
u Pelapor paling kanan memberikan aba-aba: “ Balik Kanan, Gerak”, Pimpas menuju ke kanan pasukan.
  • Pimpinan diambil alih oleh pengambil Apel
Bila ada pesan, amanat, pengumuman, wejangan ,atau nasehat yang perlu di sampaikan, maka pasukan diistirahatkan.
  • Berdoa dipimpin oleh Pengambil Apel , pasukan disiapkan.
    • Apel ….(pagi/ siang/ sore/ pulang) selesai, pengambil apel memberikan aba-aba :
“ Apel…. (pagi/ siang/ sore/ pulang) selesai, Pemimpin Pasukan dapat mengambil alih pimpinan sesuai rencana”.
  • Pimpas yang paling kanan memberikan aba-aba penghormatan kepada Pengambil Apel.
  • Pengambil apel kembali ke tempat semula, Pimpas maju kedepan dan melanjutkan sesuai dengan rencana.
Aturan Memimpin Rapat
  • Pembukaan
  • Berdoa
  • Ucapkan terima kasih
  • Pembahasan materi
Materi jangan terlalu bertele-tele, yang tidak perlu tidak usah  dibicarakan
  • Berikan kesempatan bertanya/ menanggapi
  • Tutup dengan doa

Aturan Pribadi Lainnya
Aturan-aturan pribadi yang berlaku di PASKIBRA adalah aturan yang berlaku bagi siswa, sebab aturan sikap di Paskibra merupakan aturan sikap umum bukan aturan sikap hasil rekaan organisasi.
Adapu aturan sikap PASKIBRA yang merupakan aturan sikap umum dapat kita lihat kembali di bagian atas, yaitu Tata krama Siswa dan Sopan Santun, antara lain :
  1. Aturan makan dan minum
  2. Aturan berkenalan
  3. Aturan bertamu/ menerima tamu
  4. Aturan berpakaian
  5. Aturan menelephone/ menerima telephone
Dan beberapa aturan/ cara lainnya yang tidak tercantum di bagian ini, dapat kita lihat diatas.
Adapun aturan-aturan tambahan lainnya :
  1. 1. Cara Membagi Waktu
  • Dahulukan yang penting dan rasional
  • · Tidak membuang-buang waktu
  • · Banyak membaca dan bertanya
  • · Tidak menunda-nunda pekerjaan
  • · Kalau perlu pakailah schedule kegiatan sehari-hari
  1. 2. Cara Belajar
  • Cara belajar yang baik dapat disesuaikan menurut selera
    • Perhatikan guru yang sedang memberikan materi pelajaran, tidak bengong, tidak ribut dan tidak kabur.
    • Mengulang pelajaran yang tadi diberikan disekolah
    • Tidak memakai sistem SKS (sistem kebut semalam)
    • Percaya diri
    • Jangan terlalu jenuh (jangan melupakan hiburan)

  1. 3. Cara Menghadapi masalah pribadi
  • Berfikir tenang dan instropeksi diri
  • Percaya diri dan selalu teliti
  • Jangan menyalahkan orang lain dan keadaan
  • Segera memperbaiki kesalahan yang diperbuat
  • Tidak menggangu kegiatan lain
  • Jangan lupa berdoa
  1. 4. Cara Ikut ke belakang
Biasa sajalah, ….! Kecuali dalam peraturan baris berbaris
  1. 5. Aturan/ Cara menyibak kerumunan
  • Pria harus terlebih dahulu menyibak kerumunan
  • Meminta izin untuk mengganggu sebentar
  • Apabila kita sedang berkerumun, minggirlah sebentar
    • · Mohon maaf kepada orang-orang disitu dan jangan menghalangi jalan.
  1. 6. Aturan Berpacaran/ Berkencan
Syaratnya : Pengertian
  • Wajib kenalkan pacar pada PELATIH (tugas satu)
  • Dilarang keras PACARAN
u Sesama CAPAS,
u CAPAS kepada SENIOR,
u Apalagi CAPAS berpaaran dengan PELATIH/PPI
  • Jangan sekali-kali mengaku bahwa pacaran itu adalah miliki  kita pribadi.
  • Pikirkan dulu tujuan dan relevansinya dengan kita.
    • · Jangan menganggu kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama, kalau bisa membantu.
    • · Jangan terlalu sering bertemu, berpasangan, berdansa, nonton, piknik, sport.
    • Berpacaran dengan positif
u  Mendorong semangat belajar
u  Aktivitas kemasyarakatan
u  Mengembangkan kepribadian
u  Mengerti kehidupan, ….dll…
  • Berpacaran dengan negatif
u Terlalu mengahmburkan uang
u Menjurus ke hubungan seks yang tidak terkontrol  (sebaiknya tidak saja).
  • Cara berkencan/ berpacaran yang saling menghormati dan mengerti akan membawa ke pintu pertunangan yang bahagia.
  • Jangan berkenan/ berpacaran karena :
u  Banyak teman yang berpacaran
u  Terpengaruh film, misal : Romeo dan juliet dan lagu
u  Iseng,… dll…
  • Sebenarnya remaja sedang mencari identitas diri, karena itu dalam hal ini remaja sangat memerlukan bimbingan.
Mereka masih bertanya siapa saya, mau kemana saya, bagaimana saya,…dll….
Maka itu kerjakan apa yang kita mau, sanggup dan diperbolehkan sesuai aturan (wajar).
  • Berpacaran dengan sopan,
Ingat !!! PASKIBRA dipundakmu
  1. 7. Aturan Mengkritik
Syarat : adanya PERUBAHAN kearah yang positif
  • · Mengkritik  bukan  menimbulkan permusuhan  atau prasangka buruk atau menjatuhkan.
  • · Mengkritik harus di dasarkan pada fakta  yang sesungguhnya bukan karena gosip atau “katanya”.
  • Mengkritik  harus mengingat  kepada ETIKA yang ada, bukan seenaknya sendiri.
  • Ucapkan maaf sebelum mengkritik.
    • · Bila sudah mengkritik diharapkan adanya masukan, pendapat kepada orang yang telah diberi kritik.
    • Ucapkan terima kasih apabila sudah dikritik, serta jangan memberikan pembelaan yang berlebihan.

Ingat !!!
Bila dipanggil ucapkan :
“ ASSALAMUALAIKUM WARRAHMATULLAHI WABARAKATUH “
“ APA YANG BISA SAYA BANTU ”
“ TERIMA KASIH “
“ MAAF “
Kaidah Paskibra bergaul “SA-TO-TE-MA”
  • SA Salam (Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh)
  • TO Tolong
  • TE Terima Kasih (Syukran)
  • MA Maaf (Afwan)
SELALU TERUCAP PADA SEORANG ANGGOTA PASKIBRA